Guru dan Pegiat Literasi Ikuti Pelatihan Membaca Nyaring - Fondasi News | Fakta Nusantara

Breaking

Home Top Ad

Post Top Ad

LIVE: Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia Masa Jabatan 2024-2029, 20 Okt 2024

Jumat, 25 April 2025

Guru dan Pegiat Literasi Ikuti Pelatihan Membaca Nyaring

 


PROBOLINGGO – 200 peserta yang terdiri dari guru, pegiat literasi, dan pustakawan se Kota Probolinggo berkumpul dalam kegiatan Bimbingan Teknis Membaca Nyaring yang diselenggarakan oleh Disperpusip Kota Probolinggo di Puri Manggala Bhakti, Rabu (23/4/2025) lalu.

 

Bimtek yang akan berlangsung selama dua hari, dari tanggal 23 hingga 24 April 2025, dibuka secara resmi oleh Wali Kota Probolinggo, dr. H. Aminuddin, dan turut dihadiri oleh Sekretaris Daerah Ninik Ira Wibawati serta Asisten Administrasi Umum Retno Fadjar Winarti.

 

Wali Kota Aminuddin dalam sambutannya menegaskan bahwa membaca nyaring adalah salah satu teknik yang sangat efektif dalam membangun kemampuan literasi, terutama di usia dini. Ia juga menekankan pentingnya memanfaatkan perpustakaan sebagai pusat pembelajaran, baik secara daring maupun luring.

 

“Tidak hanya membaca nyaring, tapi bisa menularkan semangat ini kepada anak-anak untuk rajin membaca. Khususnya di perpustakaan, baik itu secara daring maupun luring,” ujarnya.

 

Wali Kota Aminuddin juga menekankan, literasi adalah fondasi utama dari pendidikan yang menjadi tolak ukur kemajuan suatu daerah.

 

“Penguatan sumber daya manusia, salah satunya melalui literasi adalah bagian dari visi dan misi kami. Literasi menjadi salah satu tolak ukur kemajuan suatu daerah. Sehingga kita berharap nanti dengan sumber daya manusia yang tangguh tersebut mereka dapat melanjutkan proses pembangunan di kota ini untuk menghasilkan kesejahteraan bagi masyarakat,” jelasnya.

 

Suasana bimtek makin seru saat narasumber, Kak Tobi dari Sanggar Seni Prastika Surabaya mulai mendongeng di hadapan peserta. Dengan gaya khasnya yang ekspresif, Kak Tobi membawakan pelatihan membaca nyaring lewat metode mendongeng. Ekspresi, intonasi, hingga narasi yang ia tampilkan berhasil menghipnotis peserta. Mereka tak hanya mendengarkan, tapi juga ikut larut dalam cerita yang dibawakan.

 

“Mendongeng adalah tutur, jadi agak berbeda dengan bahasa buku. Jadi harus bisa membedah buku itu menjadi naskah pendek yang bisa dipahami anak-anak,” jelas Kak Tobi sambil mempraktikkan langsung cara menyampaikan cerita yang efektif. (infopublik)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad